Wanita benar-benar senang mendengar kata-kata manis dari pria – terutama ketika mereka benar dan jujur. Sebagai pria dalam hubungan, Anda “terikat oleh tugas ‘untuk membuat wanita anda senang. Untuk melakukan ini.
Anda akan perlu mengetahui hal-hal untuk dikatakan kepadanya yang akan membuatnya jatuh dalam pelukan dan kecanduan kasih sayang Anda.Tidak peduli apakah Anda masih akan mengejarnya atau sudah dalam sebuah hubungan – Anda harus selalu menjaga konten-nya dengan memberi makan dengan kalimat manis.
Baca terus untuk mengetahui tentang tiga kalimat untuk dikatakan pada seorang wanita dan memaksa dia untuk menyembah Anda untuk itu …
1. “Aku ingin bersamamu … Sekarang Dan Selamanya.” Ini mungkin terdengar polos dan langsung – tetapi bekerja seperti sihir! Baris ini jauh lebih baik daripada kata klise “aku mencintaimu” yang mungkin kedengarannya membosankan jika berulang kali dikatakan. Dengan mengatakan bahwa Anda akan selalu bersamanya, Anda berada dalam kenyataan yang sebenarnya membuat komitmen, dan ini sangat menarik bagi para gadis. Cobalah!
2. “Aku Ingin Menghabiskan Setiap Menit Denganmu.” Ini adalah “pembunuh ketidakamanan” yang pasti – bekerja dengan baik untuk meyakinkannya bahwa Anda akan bersamanya melewati suka dan duka. Tidak ada yang menarik bagi seorang wanita lebih dari seorang pria yang berjanji untuk tinggal bersamanya melalui tantangan dalam hidup.
3. “Aku Jadi Berbahagialah Karena Memilikimu Sebagai pacarku”. Katakanlah ini dengan ketulusan hati dan ia akan jatuh ke dalam pelukan Anda langsung. Penting juga untuk TIDAK terdengar berbohong saat Anda menceritakan ini – ingat bahwa Anda layak mendapatkannya.
Kalimat tersebut mungkin terdengar sederhana untuk Anda, tetapi mereka bekerja dengan baik – hanya karena mereka didasarkan pada taktik dan pemicu pikiran perempuan yang terjamin dan tervalidasi.
Dengan menggunakan trik ini, pemain master telah dikenal untuk menciptakan hubungan emosional yang sangat mendalam dengan perempuan. Bila Anda telah memiliki trik yang sama, maka Anda akan mendapatkan hasil yang kuat yang sama seperti yang mereka lakukan.
Selasa, 30 November 2010
semua terasa indah
semua terasa indah,
di mana hati ini selalu bersama mereka,
kala ku terlalu letih
di mana kepala ini kusandarkan pada pundak mereka,
saat ku terlalu sedih
di mana tangan mereka membantu mengusap wajahku yang penuh airmata,
semua terasa indah,
semua terasa tak ada yang tersakiti dan disakiti,
tangan tergenggam penuh harapan,
dan kita pun melangkah bersama,
tak ada kata aku dan saya,
yang selalu di ucapkan adalah kami dan kita,
di mana kita saling berbagi, kesah kita lewati.
mereka yang membuat semua terasa indah,
membuat semua dari kita tak ada yang merasa sendiri,
mereka yang penuh kasih,
membuat kita selalu merasa disayangi,
dan mereka adalah kalian kawan,
saudara saudari tercinta,
yang membuat semua terasa indah,
kita dan damai hanya itu,
kawan ku
di mana hati ini selalu bersama mereka,
kala ku terlalu letih
di mana kepala ini kusandarkan pada pundak mereka,
saat ku terlalu sedih
di mana tangan mereka membantu mengusap wajahku yang penuh airmata,
semua terasa indah,
semua terasa tak ada yang tersakiti dan disakiti,
tangan tergenggam penuh harapan,
dan kita pun melangkah bersama,
tak ada kata aku dan saya,
yang selalu di ucapkan adalah kami dan kita,
di mana kita saling berbagi, kesah kita lewati.
mereka yang membuat semua terasa indah,
membuat semua dari kita tak ada yang merasa sendiri,
mereka yang penuh kasih,
membuat kita selalu merasa disayangi,
dan mereka adalah kalian kawan,
saudara saudari tercinta,
yang membuat semua terasa indah,
kita dan damai hanya itu,
kawan ku
Jumat, 01 Oktober 2010
Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga sebuah sukses stori dari desa Tlogo Mas Malang
http://digilib-ampl.net/file/pdf/tlogomas.pdf
Pdf pengolah limbah domestik individual Atau semi komunal
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomestikDKI/BAB10SEMI%20KOMUNAL.pdf
Pengolah Limbah Rumah Tangga semi Komunal kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob (pdf)
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/Buku10Patek/07LIMRT.pdf
Pdf REAKTOR DAYA VK-300 TIPE BWR UNTUK PROSES. DESALINASI. Kebutuhan air bersih
http://www.batan.go.id/ptrkn/file/Epsilon/vol_12_01/1.Itjeu.pdf
Kamis, 23 September 2010
Global Warming and Organic & Recycled Clothing
Buy organic clothing for the health of our planet; wear organic clothing for your health. The reality and perils of global warming have finally broken through the walls surrounding mainstream collective consciousness and have become hot news. Recently, we were contacted by a journalist working on an article for Time magazine about Global Warming wanting to know if organic clothing could help reduce global warming. Conventional news stories about global warming generally fail to recognize that global warming is just one of several serious symptoms of a dangerously dysfunctional family relationship between industrialized and industrializing peoples and their Mother Earth. Global warming is caused by pollution of the Earth’s air. Other symptoms of this dysfunctional relationship include pollution of the Earth’s waters in our oceans, rivers and ground waters; pollution of the Earth’s agricultural lands with toxic pesticides, herbicides and insecticides; and destruction by clear cutting of life-giving ecosystems such as rainforests and old growth forests.
So, what would be the impact on Global Warming if everyone stopped buying conventional chemical clothing and gradually replaced their worn out conventional clothing with pure organic clothing? Minor. The raising and production of organic natural fibers and their manufacturing into fabric and apparel would have a small impact on improving Global Warming. All the hazardous and toxic chemicals involved in conventional cotton clothing contributes hugely to poisoning our planet’s agricultural lands, turning ground water and rivers into potentially carcinogenic waste waters, causing the deaths of tens of thousands of agricultural workers worldwide, encouraging the social pollution of sweatshops, and aggravating chemical sensitivities and health problems in a growing number of people wearing conventional chemical clothing.
Causes of global warming: Global warming is generally defined as the gradual increase in average temperatures of the earth’s land, oceans and air near the surface of the earth. While the global average temperature increase during the last 50 years might seem small – only about one degree Fahrenheit – the rate of increase is accelerating and the consequences have already been significant and alarming. Melting glaciers and polar ice caps, changes in the ocean’s ecosystems, emerging changes to global precipitation patterns, growth of more extreme weather patterns including hurricanes, tornados and droughts are all harbingers of changes to our earth due to global warming.
Konservasi (sejarah dan pengertian)
Pada awalnya, upaya konservasi di dunia ini telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Naluri manusia untuk mempertahankan hidup dan berinteraksi dengan alam dilakukan antara lain dengan cara berburu, yang merupakan suatu kegiatan baik sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, ataupun sebagai suatu hobi/hiburan.
Di Asia Timur, konservasi sumberdaya alam hayati (KSDAH) dimulai saat Raja Asoka (252 SM) memerintah, dimana pada saat itu diumumkan bahwa perlu dilakukan perlindungan terhadap binatang liar, ikan dan hutan. Sedangkan di Inggris, Raja William I (1804 M) pada saat itu telah memerintahkan para pembantunya untuk mempersiapkan sebuah buku berjudul Doomsday Book yang berisi inventarisasi dari sumberdaya alam milik kerajaan.
Kebijakan kedua raja tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk konservasi sumberdaya alam hayati pada masa tersebut dimana Raja Asoka melakukan konservasi untuk kegiatan pengawetan, sedangkan Raja William I melakukan pengelolaan sumberdaya alam hayati atas dasar adanya data yang akurat. Namun dari sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa bahkan sejak jaman dahulu, konsep konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskipun konsep konservasi tersebut masih bersifat konservatif dan eksklusif (kerajaan). Konsep tersebut adalah konsep kuno konservasi yang merupakan cikal bakal dari konsep modern konservasi dimana konsep modern konservasi menekankan pada upaya memelihara dan memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana.
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.
Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :
1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).
2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall, 1982).
3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).
4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).
Secara keseluruhan, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (KSDAH) adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya. Adapun prinsip dasar KSDAH dapat digambarkan melalui diagram berikut ini :
KSDAH ataupun konservasi biologi pada dasarnya merupakan bagian dari ilmu dasar dan ilmu terapan yang berasaskan pada pelestarian kemampuan dan pemanfaatannya secara serasi dan seimbang. Adapun tujuan dari KSDAH adalah untuk terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta kesinambungan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu dilakukan strategi dan juga pelaksananya. Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusnya dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat, mencakup masayarakat umum, swasta, lembaga swadaya masayarakat, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya. Sedangkan strategi konservasi nasional telah dirumuskan ke dalam tiga hal berikut taktik pelaksanaannya, yaitu :
1 Perlindungan sistem penyangga kehidupan (PSPK)
a.Penetapan wilayah PSPK.
b.Penetapan pola dasar pembinaan program PSPK.
c.Pengaturan cara pemanfaatan wilayah PSPK.
d.Penertiban penggunaan dan pengelolaan tanah dalam wilayah PSPK.
e.Penertiban maksimal pengusahaan di perairan dalam wilayah PSPK.
2.Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
a. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
b. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa (in-situ dan eks-situ konservasi).
3.Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
a. Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam.
b. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (dalam bentuk : pengkajian, penelitian dan pengembangan, penangkaran, perdagangan, perburuan, peragaan, pertukaran, budidaya).
Kawasan pelestarian alam ataupun kawasan dilindungi ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan berbagai macam kriteria sesuai dengan kepentingannya. Hampir di setiap negara mempunyai kriteria/kategori sendiri untuk penetapan kawasan dilindungi, dimana masing-masing negara mempunyai tujuan yang berbeda dan perlakuan yang mungkin berbeda pula.
Namun di level internasional seperti misalnya Commission on National Park and Protected Areas (CNPPA) yaitu komisi untuk taman nasional dan kawasan dilindungi yang berada di bawah IUCN memiliki tanggung jawab khusus dalam pengelolaan kawasan yang dilindungi secara umum di dunia, baik untuk kawasan daratan maupun perairan.
Sedikitnya, sebanyak 124 negara di dunia telah menetapkan setidaknya satu kawasan koservasinya sebagai taman nasional (bentuk kawasan dilindungi yang populer dan dikenal luas). Walaupun tentu saja di antara masing-masing negara, tingkat perlindungan yang legal dan tujuan pengelolaannya beragam, demikian juga dasar penetapannya.
Apabila suatu negara tidak memiliki kawasan dilindungi yang khusus karena sulit untuk memenuhi standar yang ditetapkan, maka mereka dapat mengelola kawasan alternatif seperti hutan produksi yang dialihkan sebagai kawasan dilindungi sehingga penurunan/pengurangan plasma nutfah dapat ditekan.
Kategori klasifikasi kawasan dilindungi, dimana kategori pegelolaan harus dirancang agar pemanfaatan agar seimbang, tidak lebih mementingkan salah satu fungsi dengan meninggalkan fungsi lainnya. Adapaun kategori penetapan kawasan dilindungi yang tepat harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :
a. Karakteristik atau ciri khas kawasan yang didasarkan pada kajian ciri-ciri biologi dan ciri lain serta tujuan pengelolaan.
b. Kadar perlakuan pengelolaan yang diperlukan sesuai dengan tujuan pelestarian.
c. Kadar toleransi atau kerapuhan ekosistem atau spesies yang terdapat di dalamnya.
d. Kadar pemanfaatan kawasan yang sesuai dengan tujuan peruntukan kawasan tersebut.
e. Tingkat permintaan berbagai tipe penggunaan dan kepraktisan pengelolaan.
Sedangkan secara umum, ciri-ciri suatu kawasan ditetapkan sebagai kawasan dilindungi adalah :
1. Karakteristik/keunikan ekosistem, misalnya ekosistem hutan hujan dataran rendah, fauna endemik, ekosistem pegunungan tropika, dan lain-lain.
2. Spesies khusus yang diminati, mencakup nilai/potensi, kelangkaan atau terancam, misalnya menyangkut habitat jenis satwa seperti badak, harimau, beruang, dan lain-lain.
3. Tempat yang memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.
4. Lanskap/ciri geofisik yang bernilai estetik, dan penting untuk ilmu pengetahuan misalnya glasier, mata air panas, kawah gunung berapi dan lain-lain.
5. Tempat yang berfungsi sebagai perlindungan hidrologi, tanah, air dan iklim mikro.
6. Tempat yang potensial untuk pengembangan rekreasi alam dan wisata, misalnya danau, pantai, pegunungan, satwa liar yang menarik, dan lain-lain.
7. Tempat peninggalan budaya, misalnya candi, galian purbakala, situs, dan lain-lain.
Secara umum, tujuan utama dari pengelolaan kawasan dilindungi adalah :
1. Penelitian ilmiah.
2. Perlindungan daerah liar/rimba.
3. Pelestarian keanekaragaman spesies dan genetic.
4. Pemeliharaan jasa-jasa lingkungan.
5. Perlindungan fenomena-fenomena alam dan budaya yang khusus.
6. Rekreasi dan wisata alam.
7. Pendidikan (lingkungan).
8. Penggunaan lestari dari sumberdaya alam yang berasal dari ekosistem alami.
9. Pemeliharaan karakteristik budaya dan tradisi.
Berdasarkan tujuan manajemen tersebut, maka kawasan dilindungi dikelola dalam berbagai kategori pengelolaan kawasn dilindungi yang ditetapkan IUCN (1994) sebagai berikut :
1. a. Cagar alam mutlak (strict nature protection)
b. Daerah liar/rimba (wilderness area)
2. Konservasi ekosistem dan rekreasi, misalnya taman nasional.
3. Konservasi fenomena alam, misalnya monumen alam.
4. Konservasi melalui kegiatan manajemen aktif misalnya kawasan pengelolaan habitat.
5. Konservasi bentang alam, laut dan rekreasi.
6. Pemanfaatan lestari ekosistem alam.
Adapun kriteria umum bagi berbagai kawasan yang dilindungi adalah :
1. Taman Nasional, yaitu kawasan luas yang relatif tidak terganggu yang mempunyai nilai alam yang menonjol dengan kepentingan pelestarian yang tinggi, potensi rekreasi besar, mudah dicapai oleh pengunjung dan terdapat manfaat yang jelas bagi wilayah tersebut.
2. Cagar alam, umumnya kecil, dengan habitat rapuh yang tidak terganggu oleh kepentingan pelestarian yang tinggi, memiliki keunikan alam, habitat spesies langka tertentu, dan lain-lain. Kawasan ini memerlukan perlindungan mutlak.
3. Suaka margasatwa, umumnya kawasan berukuran sedang atau luas dengan habitat stabil yang relatif utuh serta memiliki kepentingan pelestarian mulai sedang hingga tinggi.
4. Taman wisata, kawasan alam atau lanskap yang kecil atau tempat yang menarik dan mudah dicapai pengunjung, dimana nilai pelestarian rendah atau tidak akan terganggu oleh kegiatan pengunjung dan pengelolaan yang berorientasi rekreasi.
5. Taman buru, habitat alam atau semi alami berukuran sedang hingga besar, yang memiliki potensi satwa yang boleh diburu yaitu jenis satwa besar (babi hutan, rusa, sapi liar, ikan, dan lain-lain) yang populasinya cukup besar, dimana terdapat minat untuk berburu, tersedianya fasilitas buru yang memadai, dan lokasinya mudah dijangkau oleh pemburu. Cagar semacam ini harus memiliki kepentingan dan nilai pelestarian yang rendah yang tidak akan terancam oleh kegiatan perburuan atau pemancingan.
6. Hutan lindung, kawasan alami atau hutan tanaman berukuran sedang hingga besar, pada lokasi yang curam, tinggi, mudah tererosi, serta tanah yang mudah terbasuh hujan, dimana penutup tanah berupa hutan adalah mutlak perlu untuk melindungi kawasan tangkapan air, mencegah longsor dan erosi. Prioritas pelestarian tidak begitu tinggi untuk dapat diberi status cagar.
Taman Nasional
Di Indonesia, Taman Nasional didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pndidikan, menujang budidaya, pariwisata dan rekreasi (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya).
Pembagian zonasi yang dimaksud meliputi zona inti, zona rimba dan zona pemanfaatan intensif. Zona inti adalah zona yang paling peka dimana diperlukan perlindungan secara ketat. Pada dasarnya semua kegiatan dilarang dilakukan di dalam zona inti, kecuali penelitian, upaya penangkaran atau suatu bentuk program pendidikan konservasi yang telah diijinkan.
Zona rimba mempunyai tujuan utama sebagai tempat untuk pelestarian, tetapi tidak seketat pada zona inti. Kegiatan ringan seperti mendaki, wisata alam terbatas, rehabilitasi dan pembangunan sarana (jalan setapak, papan petunjuk, shelter, dan lain-lain) secara terbatas dapat dimungkinkan.
Zona pemanfaatan intensif adalah zona yang diperuntukkan bagi kepentingan terutama wisata alam, pendidikan lingkungan, penelitian, dan lain-lain. Di dalam zona ini dimungkinkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan dimaksud dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
Pada masa Pemerintahan Belanda di Indonesia, istilah Taman Nasional tidak terdapat dalam perundang-undangan. Akan tetapi terdapat dua jenis kawasan pelestarian alam dalam perundang-undangan Pemerintahan Belanda, yaitu Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Saat Indonesia memerdekakan diri, telah terbentuk 99 Cagar Alam dan 14 Suaka Margasatwa yang luas wilayahnya secara keseluruhan mencakup hampir 20.000 Km2.
Pada tahun 1982, bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Taman Nasional Sedunia di Bali. Pemerintah Indonesia mengumumkan lima (5) Taman Nasional pertama di Indonesia walaupun istilah kawasan taman nasional belum terdapat dalam perundang-undangan Indonesia.
Saat ini (tahun 2001) jumlah taman nasional di Indonesia telah berkembang menjadi 40 buah. Apabila dilihat dari kecenderungan pengelolaan kawasan konservasi, terlihat bahwa pengelolaan cenderung mengarah kepada sistem pengelolaan taman nasional. Sebenarnya, tidak terdapat perbedaan yang banyak antara pengelolaan taman nasional dengan kawasan konservasi lainnya seperti suaka margasatwa, cagar alam, taman wisata alam, dan lainnya, kecuali bahwa pada pengelolaan taman nasional, unsur pemanfaatannya dilakukan secara berimbang dengan unsur perlindungan dan unsur pengawetannya.
http://tumoutou.net/3_sem1_012/widada.htm
Di Asia Timur, konservasi sumberdaya alam hayati (KSDAH) dimulai saat Raja Asoka (252 SM) memerintah, dimana pada saat itu diumumkan bahwa perlu dilakukan perlindungan terhadap binatang liar, ikan dan hutan. Sedangkan di Inggris, Raja William I (1804 M) pada saat itu telah memerintahkan para pembantunya untuk mempersiapkan sebuah buku berjudul Doomsday Book yang berisi inventarisasi dari sumberdaya alam milik kerajaan.
Kebijakan kedua raja tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk konservasi sumberdaya alam hayati pada masa tersebut dimana Raja Asoka melakukan konservasi untuk kegiatan pengawetan, sedangkan Raja William I melakukan pengelolaan sumberdaya alam hayati atas dasar adanya data yang akurat. Namun dari sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa bahkan sejak jaman dahulu, konsep konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskipun konsep konservasi tersebut masih bersifat konservatif dan eksklusif (kerajaan). Konsep tersebut adalah konsep kuno konservasi yang merupakan cikal bakal dari konsep modern konservasi dimana konsep modern konservasi menekankan pada upaya memelihara dan memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana.
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.
Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :
1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).
2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall, 1982).
3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).
4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).
Secara keseluruhan, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (KSDAH) adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya. Adapun prinsip dasar KSDAH dapat digambarkan melalui diagram berikut ini :
KSDAH ataupun konservasi biologi pada dasarnya merupakan bagian dari ilmu dasar dan ilmu terapan yang berasaskan pada pelestarian kemampuan dan pemanfaatannya secara serasi dan seimbang. Adapun tujuan dari KSDAH adalah untuk terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta kesinambungan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu dilakukan strategi dan juga pelaksananya. Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusnya dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat, mencakup masayarakat umum, swasta, lembaga swadaya masayarakat, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya. Sedangkan strategi konservasi nasional telah dirumuskan ke dalam tiga hal berikut taktik pelaksanaannya, yaitu :
1 Perlindungan sistem penyangga kehidupan (PSPK)
a.Penetapan wilayah PSPK.
b.Penetapan pola dasar pembinaan program PSPK.
c.Pengaturan cara pemanfaatan wilayah PSPK.
d.Penertiban penggunaan dan pengelolaan tanah dalam wilayah PSPK.
e.Penertiban maksimal pengusahaan di perairan dalam wilayah PSPK.
2.Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
a. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
b. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa (in-situ dan eks-situ konservasi).
3.Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
a. Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam.
b. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (dalam bentuk : pengkajian, penelitian dan pengembangan, penangkaran, perdagangan, perburuan, peragaan, pertukaran, budidaya).
Kawasan pelestarian alam ataupun kawasan dilindungi ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan berbagai macam kriteria sesuai dengan kepentingannya. Hampir di setiap negara mempunyai kriteria/kategori sendiri untuk penetapan kawasan dilindungi, dimana masing-masing negara mempunyai tujuan yang berbeda dan perlakuan yang mungkin berbeda pula.
Namun di level internasional seperti misalnya Commission on National Park and Protected Areas (CNPPA) yaitu komisi untuk taman nasional dan kawasan dilindungi yang berada di bawah IUCN memiliki tanggung jawab khusus dalam pengelolaan kawasan yang dilindungi secara umum di dunia, baik untuk kawasan daratan maupun perairan.
Sedikitnya, sebanyak 124 negara di dunia telah menetapkan setidaknya satu kawasan koservasinya sebagai taman nasional (bentuk kawasan dilindungi yang populer dan dikenal luas). Walaupun tentu saja di antara masing-masing negara, tingkat perlindungan yang legal dan tujuan pengelolaannya beragam, demikian juga dasar penetapannya.
Apabila suatu negara tidak memiliki kawasan dilindungi yang khusus karena sulit untuk memenuhi standar yang ditetapkan, maka mereka dapat mengelola kawasan alternatif seperti hutan produksi yang dialihkan sebagai kawasan dilindungi sehingga penurunan/pengurangan plasma nutfah dapat ditekan.
Kategori klasifikasi kawasan dilindungi, dimana kategori pegelolaan harus dirancang agar pemanfaatan agar seimbang, tidak lebih mementingkan salah satu fungsi dengan meninggalkan fungsi lainnya. Adapaun kategori penetapan kawasan dilindungi yang tepat harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :
a. Karakteristik atau ciri khas kawasan yang didasarkan pada kajian ciri-ciri biologi dan ciri lain serta tujuan pengelolaan.
b. Kadar perlakuan pengelolaan yang diperlukan sesuai dengan tujuan pelestarian.
c. Kadar toleransi atau kerapuhan ekosistem atau spesies yang terdapat di dalamnya.
d. Kadar pemanfaatan kawasan yang sesuai dengan tujuan peruntukan kawasan tersebut.
e. Tingkat permintaan berbagai tipe penggunaan dan kepraktisan pengelolaan.
Sedangkan secara umum, ciri-ciri suatu kawasan ditetapkan sebagai kawasan dilindungi adalah :
1. Karakteristik/keunikan ekosistem, misalnya ekosistem hutan hujan dataran rendah, fauna endemik, ekosistem pegunungan tropika, dan lain-lain.
2. Spesies khusus yang diminati, mencakup nilai/potensi, kelangkaan atau terancam, misalnya menyangkut habitat jenis satwa seperti badak, harimau, beruang, dan lain-lain.
3. Tempat yang memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.
4. Lanskap/ciri geofisik yang bernilai estetik, dan penting untuk ilmu pengetahuan misalnya glasier, mata air panas, kawah gunung berapi dan lain-lain.
5. Tempat yang berfungsi sebagai perlindungan hidrologi, tanah, air dan iklim mikro.
6. Tempat yang potensial untuk pengembangan rekreasi alam dan wisata, misalnya danau, pantai, pegunungan, satwa liar yang menarik, dan lain-lain.
7. Tempat peninggalan budaya, misalnya candi, galian purbakala, situs, dan lain-lain.
Secara umum, tujuan utama dari pengelolaan kawasan dilindungi adalah :
1. Penelitian ilmiah.
2. Perlindungan daerah liar/rimba.
3. Pelestarian keanekaragaman spesies dan genetic.
4. Pemeliharaan jasa-jasa lingkungan.
5. Perlindungan fenomena-fenomena alam dan budaya yang khusus.
6. Rekreasi dan wisata alam.
7. Pendidikan (lingkungan).
8. Penggunaan lestari dari sumberdaya alam yang berasal dari ekosistem alami.
9. Pemeliharaan karakteristik budaya dan tradisi.
Berdasarkan tujuan manajemen tersebut, maka kawasan dilindungi dikelola dalam berbagai kategori pengelolaan kawasn dilindungi yang ditetapkan IUCN (1994) sebagai berikut :
1. a. Cagar alam mutlak (strict nature protection)
b. Daerah liar/rimba (wilderness area)
2. Konservasi ekosistem dan rekreasi, misalnya taman nasional.
3. Konservasi fenomena alam, misalnya monumen alam.
4. Konservasi melalui kegiatan manajemen aktif misalnya kawasan pengelolaan habitat.
5. Konservasi bentang alam, laut dan rekreasi.
6. Pemanfaatan lestari ekosistem alam.
Adapun kriteria umum bagi berbagai kawasan yang dilindungi adalah :
1. Taman Nasional, yaitu kawasan luas yang relatif tidak terganggu yang mempunyai nilai alam yang menonjol dengan kepentingan pelestarian yang tinggi, potensi rekreasi besar, mudah dicapai oleh pengunjung dan terdapat manfaat yang jelas bagi wilayah tersebut.
2. Cagar alam, umumnya kecil, dengan habitat rapuh yang tidak terganggu oleh kepentingan pelestarian yang tinggi, memiliki keunikan alam, habitat spesies langka tertentu, dan lain-lain. Kawasan ini memerlukan perlindungan mutlak.
3. Suaka margasatwa, umumnya kawasan berukuran sedang atau luas dengan habitat stabil yang relatif utuh serta memiliki kepentingan pelestarian mulai sedang hingga tinggi.
4. Taman wisata, kawasan alam atau lanskap yang kecil atau tempat yang menarik dan mudah dicapai pengunjung, dimana nilai pelestarian rendah atau tidak akan terganggu oleh kegiatan pengunjung dan pengelolaan yang berorientasi rekreasi.
5. Taman buru, habitat alam atau semi alami berukuran sedang hingga besar, yang memiliki potensi satwa yang boleh diburu yaitu jenis satwa besar (babi hutan, rusa, sapi liar, ikan, dan lain-lain) yang populasinya cukup besar, dimana terdapat minat untuk berburu, tersedianya fasilitas buru yang memadai, dan lokasinya mudah dijangkau oleh pemburu. Cagar semacam ini harus memiliki kepentingan dan nilai pelestarian yang rendah yang tidak akan terancam oleh kegiatan perburuan atau pemancingan.
6. Hutan lindung, kawasan alami atau hutan tanaman berukuran sedang hingga besar, pada lokasi yang curam, tinggi, mudah tererosi, serta tanah yang mudah terbasuh hujan, dimana penutup tanah berupa hutan adalah mutlak perlu untuk melindungi kawasan tangkapan air, mencegah longsor dan erosi. Prioritas pelestarian tidak begitu tinggi untuk dapat diberi status cagar.
Taman Nasional
Di Indonesia, Taman Nasional didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pndidikan, menujang budidaya, pariwisata dan rekreasi (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya).
Pembagian zonasi yang dimaksud meliputi zona inti, zona rimba dan zona pemanfaatan intensif. Zona inti adalah zona yang paling peka dimana diperlukan perlindungan secara ketat. Pada dasarnya semua kegiatan dilarang dilakukan di dalam zona inti, kecuali penelitian, upaya penangkaran atau suatu bentuk program pendidikan konservasi yang telah diijinkan.
Zona rimba mempunyai tujuan utama sebagai tempat untuk pelestarian, tetapi tidak seketat pada zona inti. Kegiatan ringan seperti mendaki, wisata alam terbatas, rehabilitasi dan pembangunan sarana (jalan setapak, papan petunjuk, shelter, dan lain-lain) secara terbatas dapat dimungkinkan.
Zona pemanfaatan intensif adalah zona yang diperuntukkan bagi kepentingan terutama wisata alam, pendidikan lingkungan, penelitian, dan lain-lain. Di dalam zona ini dimungkinkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan dimaksud dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
Pada masa Pemerintahan Belanda di Indonesia, istilah Taman Nasional tidak terdapat dalam perundang-undangan. Akan tetapi terdapat dua jenis kawasan pelestarian alam dalam perundang-undangan Pemerintahan Belanda, yaitu Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Saat Indonesia memerdekakan diri, telah terbentuk 99 Cagar Alam dan 14 Suaka Margasatwa yang luas wilayahnya secara keseluruhan mencakup hampir 20.000 Km2.
Pada tahun 1982, bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Taman Nasional Sedunia di Bali. Pemerintah Indonesia mengumumkan lima (5) Taman Nasional pertama di Indonesia walaupun istilah kawasan taman nasional belum terdapat dalam perundang-undangan Indonesia.
Saat ini (tahun 2001) jumlah taman nasional di Indonesia telah berkembang menjadi 40 buah. Apabila dilihat dari kecenderungan pengelolaan kawasan konservasi, terlihat bahwa pengelolaan cenderung mengarah kepada sistem pengelolaan taman nasional. Sebenarnya, tidak terdapat perbedaan yang banyak antara pengelolaan taman nasional dengan kawasan konservasi lainnya seperti suaka margasatwa, cagar alam, taman wisata alam, dan lainnya, kecuali bahwa pada pengelolaan taman nasional, unsur pemanfaatannya dilakukan secara berimbang dengan unsur perlindungan dan unsur pengawetannya.
http://tumoutou.net/3_sem1_012/widada.htm
Senin, 24 Mei 2010
langit kota surabaya
diatas tugu pahlawan saat itu
minggu 2 sebelum posting ini :)
F1/5,6 1/4000
ISO/200
Nikon D90
tentang gambar ini
di sudut suatu museum saya tak sengaja mendapati seorang ank kecil yang sangat ter lihat bahagia, bermain dan mengajak belajar adik kecilnya,
tak mampu banyak berkata hanya gambar seadanya ini yang bisa saya berikan
Rabu, 19 Mei 2010
Sabtu, 15 Mei 2010
hasil beberapa foto yang saya ambil
Minggu, 21 Maret 2010
Jancok Bingung mo posting apaan...
Rabu, 17 Maret 2010
Lirik Pulang SID
*
Lirik Lagu Pulang
Superman Is Dead
(Intro Guitar)
Di tempat ini ku bermain
(di ruang ini di halaman ini)
Di tempat ini ku berdiri
(di alam ini gelap bumi ini)
Kepengatan dengan penuh kemarahan
hanya tangis dan penuh harapan
bahagia yang ku harap datang
yang tak pernah datang
dan tak mungkin datang
Dan ku ingin pulang
dengan cahaya yang benderang
dan kebebasan yang sempurna
kan ku tinggalkan tempat yang telah
ku singgah selamanya
penantian…
(Intro)
Di malam yang sesunyi ini
(malaikat bernyanyi iblis pun menari)
Tak ada tempat yang seperti ini
(kebenaran hakiki yang tak ada pasti)
Kepengatan dengan penuh kemarahan
hanya tangis dan penuh harapan
Bahagia yang ku harap datang
yang tak pernah datang
dan tak mungkin datang…
Dan ku ingin pulang
dengan cahaya yang benderang
dan kebebasan yang sempurna,,,
kan ku tinggalkan tempat yang telah
ku singgah selamanya….
Ku bertahan di tempat ini
malaikat-malaikat temani hati ini
yang sunyi
aku bernyanyi setitik harapan
yang sudah
ku dapa……………ti….
(Intro)
Dan ku ingin pulang
dengan cahaya yang benderang
dan kebebasan yang sempurna
kan ku tinggalkan tempat yang telah
ku singgah selamanya
Dan ku ingin pulang
dengan cahaya yang benderang
dan kebebasan yang sempurna
kan ku tinggalkan tempat yang telah
ku singgah selamanya………..
Dan ku ingin pulang
dengan cahaya yang benderang
dan kebebasan yang sempurna
kan ku tinggalkan tempat yang telah
ku singgah selamanya
Dan ku ingin pulang
dengan cahaya yang benderang
dan kebebasan yang sempurna
kan ku tinggalkan tempat yang telah
ku singgah selamanya
Dan ku ingin pulang
dengan cahaya yang benderang
dan kebebasan yang sempurna
kan ku tinggalkan tempat yang telah
ku singgah selamanya
penantian…
Selasa, 16 Maret 2010
Pak kepsek yang ngeres (sory kalo agak) hehehe
Tole baru masuk SD kelas 1, hari pertama dia sudah protes sama ibu guru.. “Bu.. saya seharusnya duduk di kelas 3..” bu guru nya heran.. “Kenapa kamu yakin begitu..?” Tole menjawab dengan mantap..”Soalnya saya lebih pintar dari kakak saya yang sekarang kelas 3..”
Akhirnya bu guru membawa Tole ke ruang kepala sekolah.. Setelah diceritakan oleh bu guru, pak kepala sekolah mencoba menguji Tole dengan berbagai materi pelajaran murid kelas 3 SD..
Kepsek: Berapa 16 dikali 26?
Tole: 416
Kepsek: Perang Diponegoro berlangsung tahun berapa?
Tole: 1825-1830
Kepsek: Siapa penemu lampu bohlam?
Tole: Thomas Alfa Edison
Kepsek: Hewan yang memakan daging dan tumbuhan termasuk golongan apa?
Tole: omnivora
Setelah beberapa pertanyaan, pak Kepsek bilang ke ibu guru.. “Kelihatannya Tole memang cerdas, saya rasa bisa masuk di kelas 3..”
Tapi ibu guru masih belum yakin… "coba saya tes lagi pak kepsek..” kata bu guru.
Ibu guru: Benda apakah yang huruf pertama nya K.. huruf terakhirnya L.. yang bisa menjadi tegang, bisa lemas..?(mendengar pertanyaan bu guru pak Kepsek melongo kaget..)
Tole: Ketapel..
Ibu guru: OK, sekarang apakah yang huruf pertamanya M.. huruf terakhir K.. ditengah benda itu ada kacangnya?.. (pak kepsek makin melongo.. sambil melap keringat di jidatnya..)
Tole: Martabak..
Ibu guru: OK, berikut.. Kegiatan apakah yang biasa dilakukan anak remaja dikamar mandi dengan gerakan yang berulang-ulang.., huruf pertama nya M, huruf terakhir I..? (pak kepsek makin salah tingkah denger pertanyaan bu guru)
Tole: Menggosok Gigi..
Ibu guru: Kegiatan apakah yang biasa dilakukan pria dan wanita yang lagi pacaran dimalam hari, huruf pertamanya N, huruf terakhir T.. (pak kepsek nyaris pingsan denger pertanyaan terakhir..)
Tole: Nonton Midnight..
Sebelum bu guru melanjutkan pertanyaan, pak kepsek memotong... ”ibu guru.. Tole masukin ke kelas 6 aja... saya aja dari tadi salah terus jawab pertanyaan bu guru..”
Akhirnya bu guru membawa Tole ke ruang kepala sekolah.. Setelah diceritakan oleh bu guru, pak kepala sekolah mencoba menguji Tole dengan berbagai materi pelajaran murid kelas 3 SD..
Kepsek: Berapa 16 dikali 26?
Tole: 416
Kepsek: Perang Diponegoro berlangsung tahun berapa?
Tole: 1825-1830
Kepsek: Siapa penemu lampu bohlam?
Tole: Thomas Alfa Edison
Kepsek: Hewan yang memakan daging dan tumbuhan termasuk golongan apa?
Tole: omnivora
Setelah beberapa pertanyaan, pak Kepsek bilang ke ibu guru.. “Kelihatannya Tole memang cerdas, saya rasa bisa masuk di kelas 3..”
Tapi ibu guru masih belum yakin… "coba saya tes lagi pak kepsek..” kata bu guru.
Ibu guru: Benda apakah yang huruf pertama nya K.. huruf terakhirnya L.. yang bisa menjadi tegang, bisa lemas..?(mendengar pertanyaan bu guru pak Kepsek melongo kaget..)
Tole: Ketapel..
Ibu guru: OK, sekarang apakah yang huruf pertamanya M.. huruf terakhir K.. ditengah benda itu ada kacangnya?.. (pak kepsek makin melongo.. sambil melap keringat di jidatnya..)
Tole: Martabak..
Ibu guru: OK, berikut.. Kegiatan apakah yang biasa dilakukan anak remaja dikamar mandi dengan gerakan yang berulang-ulang.., huruf pertama nya M, huruf terakhir I..? (pak kepsek makin salah tingkah denger pertanyaan bu guru)
Tole: Menggosok Gigi..
Ibu guru: Kegiatan apakah yang biasa dilakukan pria dan wanita yang lagi pacaran dimalam hari, huruf pertamanya N, huruf terakhir T.. (pak kepsek nyaris pingsan denger pertanyaan terakhir..)
Tole: Nonton Midnight..
Sebelum bu guru melanjutkan pertanyaan, pak kepsek memotong... ”ibu guru.. Tole masukin ke kelas 6 aja... saya aja dari tadi salah terus jawab pertanyaan bu guru..”
Wonk Taek the seriiiesssssss
hari ini mumet koyok biasa'e
banyak tugas kuliah....
huuuuuuuufffffffff
hingga saat beberapa teman kampus teriakkk....
kon ngerti iku sopoooooooooooo??????????????
jawab'e
WOOOOOOOOOOOONNNNNNNNNNNNGGGGG TAAAAAAAAAAAAAAAAEEEEEEEEEEEEEEEEKKKKK..........
Senin, 15 Maret 2010
NGOPI @ KOPI mEDAN
Tulisan ini ditulis di kedai kopi medan upn,
bersama kakak angkatan dan temen seangkatan 09 ITL unair,
dengan tanpa babibu grudukan dan rock n roll an kami serbu tanpa belasa kasihan
Rabu, 10 Maret 2010
hidupku kaya' kanvas putih, krayon, spidol, ma cat minyak, :)
taukan kalian krayon, spidol ma cat minyak?
Yap bener,itu semua adalah media menggambar dan mewarnai yang penuh warna,
begitu juga lah hidupku,
penuh warna cuy,
yang tiap hari ku goreskan pada kanvas putih yang tiap bangun tidur dipagi hari kudapatkan,
terserah akan kuapakan kanvas itu dengan alat2 mewarnaiku itu,
tapi adalah suatu pilihan bahwa aku tak pernah membiarkan kanvas2 itu kosong,
ku mulai dengan membuat sketsa saat mataku terbuka dipagi hari
dan terus menggambarnya dan kemudian mewarnainya sebelum ku memejamkan mataku lagi,
tak pernah kubiarkan kosong kanvas itu,,
entah hanya dengan satu warna ataupun semua warna kupakai tuk menggambarinya,
terkadang hanya hitam yang kelam,
merah yang penuh semangat,
pink yang penuh cinta,
biru penuh kedamaian,
ataupun fullcolor yang ceria :D
semua kulukiskan,
dan hasilnya?
Ku pajang di dinding mimpi dan hidupku,
semua kan kuwariskan pada adik dan anak cucuku kelak
entah itu bernuansa sepi,sedih,gembira,tangis ataupun tawa,
karena hidupku adalah masterpiece ku,
penuh dengan goresan yang berarti,
eh tak cuma aku yang menggoreskan warna2 itu di kanvas putih ku, teman2ku,keluarga,sahabat,semua yang ada di hidupku juga ikut menggambarinya bahkan juga kamu. :)
bagaimana denganmu? :)
masa-masa yang tak terlupakan, saat ingusan di kampung halaman
ketika semua menjadi kenangan,
ah ku jadi teringat lagi deh ma masa-masa indah saat ku kecil saat ku beranjak sekolah dasar,
masa-masa itu begitu unforgotable
tak terlupakan
hehehe teringat gimana konyolnya aku waktu ingusan dulu,
sama temen-temen sd
menikmati detik detik indah kami waktu itu, yang tak pernah terlintas sedikitpun tentang hidup, cinta, pekerjaan ataupun bertahan hidup
yang kami tau waktu itu hanya tawa lepas yang selalu mengiringi indahnya hari-hari kami
sekolah dasar ku di daerah desa pinggiran, yang terkenal akan pabrik gulanya "PAGOTAN"
uh nama pagotan begitu terkenang sepanjang masa bagiku
oh iya sering dengan teman-teman mandi di sungai belakang desa yang masih jernih banget waktu tu,
lompat dari pinggiran sungai setinggi 2 meter! Hahahaha seru dengan gaya bak freestyler terjun bebas,
habis mandi di sungai biasanya nyolong tebu, melon, semangka, hahaha, pernah sekali waktu nyolong tebu manggis yang kondang akan rasa manisnya, saat asik-asiknya memanen tebu colongan,kami ke'gep mandor kebun tebu
terjadi kejar-kejaran seru kami dengan mandor mengacung-acungkan celurit
lari tunggang langgang trus sembunyi di kebun ketela mpe sore,
abis itu tentu aja
PESTA TEBU
hehehe,
tebu colongan dikupas terus di kerokoti deh uhh rasanya hehehehe muanis kaya diriku
ketawa ketiwi sampai maghrib menjelang, kemudian tancap sepeda ontel butut kami keliling desa sambil triak-triak kalau kami anak terkeren se-kampung, hahahaha
dan pulang kemudian dihajar ibunda pake sapu sampe merah punggungku,hahaha nangis gag karuan, tapi ibu begitu tersayang hingga gag terlintas kata benci ibu, hehe
dan kini ku udah gag ingusan lagi,bukan anak yang pakai sragam merah putih lagi,
hidup sendiri,survive di kejamnya ibukota provinsi, mencari ilmu diperantauan,
sungguh berbeda dengan waktu itu, masa itu, :D
tapi sejauh apapun ku mencari penghidupanku, ku kan kembali,
kampung halaman itu
ah ku jadi teringat lagi deh ma masa-masa indah saat ku kecil saat ku beranjak sekolah dasar,
masa-masa itu begitu unforgotable
tak terlupakan
hehehe teringat gimana konyolnya aku waktu ingusan dulu,
sama temen-temen sd
menikmati detik detik indah kami waktu itu, yang tak pernah terlintas sedikitpun tentang hidup, cinta, pekerjaan ataupun bertahan hidup
yang kami tau waktu itu hanya tawa lepas yang selalu mengiringi indahnya hari-hari kami
sekolah dasar ku di daerah desa pinggiran, yang terkenal akan pabrik gulanya "PAGOTAN"
uh nama pagotan begitu terkenang sepanjang masa bagiku
oh iya sering dengan teman-teman mandi di sungai belakang desa yang masih jernih banget waktu tu,
lompat dari pinggiran sungai setinggi 2 meter! Hahahaha seru dengan gaya bak freestyler terjun bebas,
habis mandi di sungai biasanya nyolong tebu, melon, semangka, hahaha, pernah sekali waktu nyolong tebu manggis yang kondang akan rasa manisnya, saat asik-asiknya memanen tebu colongan,kami ke'gep mandor kebun tebu
terjadi kejar-kejaran seru kami dengan mandor mengacung-acungkan celurit
lari tunggang langgang trus sembunyi di kebun ketela mpe sore,
abis itu tentu aja
PESTA TEBU
hehehe,
tebu colongan dikupas terus di kerokoti deh uhh rasanya hehehehe muanis kaya diriku
ketawa ketiwi sampai maghrib menjelang, kemudian tancap sepeda ontel butut kami keliling desa sambil triak-triak kalau kami anak terkeren se-kampung, hahahaha
dan pulang kemudian dihajar ibunda pake sapu sampe merah punggungku,hahaha nangis gag karuan, tapi ibu begitu tersayang hingga gag terlintas kata benci ibu, hehe
dan kini ku udah gag ingusan lagi,bukan anak yang pakai sragam merah putih lagi,
hidup sendiri,survive di kejamnya ibukota provinsi, mencari ilmu diperantauan,
sungguh berbeda dengan waktu itu, masa itu, :D
tapi sejauh apapun ku mencari penghidupanku, ku kan kembali,
kampung halaman itu
Selasa, 09 Maret 2010
sebuah pelajaran dari ibu yang begitu terasa sekarang,
dulu ketika aku terjatuh dari atas sepedaku ibu selalu membiarkanku menangis dan bangun sambil menahan sakitku sendiri, karena ibuku tahu diperjalananku menuju kedewasaan akan banyak batu yg bisa membuatku jatuh, oleh karena itu beliau selalu mengajarkanku tuk mandiri dan terbiasa bangun dari sakitku sendiri saat tak ada siapapun di sampingku.
Dan sekarang, pelajaran ibu amat berguna, saat di sini diperantauanku ini, saat ku jauh dari tanah kelahiran, jauh dari kedua orang tua, saat batin dan lahirku terluka, saat tak ada siapapun tuk menaruh kepala, saat itu ku mampu tuk berdisi sendiri, meski ku kadang tak sanggup, pelajaran dari ibu memberiku kekuatan, membuat ku kuat mengangkat kepalaku saat itu terasa berat, membuat ku tetap melihat meski debu membuatnya buram...
Sebuah sesuatu yang sangat berharga, terima kasih bu,
salam dari dito disini...
Dan sekarang, pelajaran ibu amat berguna, saat di sini diperantauanku ini, saat ku jauh dari tanah kelahiran, jauh dari kedua orang tua, saat batin dan lahirku terluka, saat tak ada siapapun tuk menaruh kepala, saat itu ku mampu tuk berdisi sendiri, meski ku kadang tak sanggup, pelajaran dari ibu memberiku kekuatan, membuat ku kuat mengangkat kepalaku saat itu terasa berat, membuat ku tetap melihat meski debu membuatnya buram...
Sebuah sesuatu yang sangat berharga, terima kasih bu,
salam dari dito disini...
SEBUAH CATATAN BODOH dan TOLOL
Blog ini di bentuk di siang hari (sebenarnya udah mau sore) tepat pukul 14.30 waktu di jam handphone saya,
di bentuk dengan penuh ketidaksadaran oleh seorang mahasiswa yang konyol dan tolol, yang kuliah di program studi mengenai lingkungan di fakultas sains di universitas negeri di Surabaya,
sambil rokok nempel di mulut dan banyak orang... Bissmilah ku buka blog ini
di bentuk dengan penuh ketidaksadaran oleh seorang mahasiswa yang konyol dan tolol, yang kuliah di program studi mengenai lingkungan di fakultas sains di universitas negeri di Surabaya,
sambil rokok nempel di mulut dan banyak orang... Bissmilah ku buka blog ini
Langganan:
Postingan (Atom)