Mengenai Saya

Selasa, 26 April 2011

Lumpur Sidoarjo Aman Dibuang ke Perairan (?)

Kapanlagi.com - Ketua Laboratorium Biolingkungan FMIPA Universitas Airlangga Agoes Soegianto mengungkapkan, lumpur panas Sidoarjo aman apabila dibuang ke perairan karena tidak mengandung limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).

"Hasil pengujian laboratorium membuktikan lumpur tersebut tidak berbahaya," katanya di Jakarta, Rabu (21/09).

Agoes yang juga pakar ekotoksikologi mengatakan, setelah melalui beberapa tahap pengujian, kandungan bahan kimia yang terkandung dalam lumpur tersebut berada di bawah baku mutu yang berlaku.

Bahkan, lanjutnya, lebih dari 85% parameter bahan kimia yang diukur berada di bawah batas deteksi alat yang berarti sangat aman.

Sebelumnya, pemerintah menyiapkan sejumlah alternatif penanganan lumpur termasuk membuangnya ke laut.

Namun, kalangan aktivis lingkungan mengkhawatirkan lumpur akan melayang-layang di dalam air dan membunuh kehidupan biota air mengingat sulitnya lumpur dipisahkan dari air, karena bersifat koloid dan suspensi.

Langkah pembuangan lumpur semakin mendesak dilakukan mengingat sebentar lagi memasuki musim penghujan yang dikhawatirkan semakin membahayakan keselamatan warga sekitar.

Sejumlah warga sekitar juga telah meminta pemerintah mementingkan keselamatan nyawa manusia ketimbang hewan dan tumbuhan.

Menurut Agoes, pengujian toksikologi dilakukan dengan tiga metode, yaitu toxicity characteristic leaching procedure (TCLP), LD50 (letal dosis 50), dan LC50 (letal concentration).

Uji TCLP dan LD50 dilakukan di laboratorium Sucofindo dan Corelab. Sedangkan uji LC50 dilakukan di Bogorlab.

TCLP dilakukan untuk menguji semua bahan yang belum diketahui karakteristiknya. Sementara LD50 dilakukan untuk menguji dosis bahan pencemar yang dapat menyebabkan 50% hewan uji mati.

Sedangkan LC50 untuk menguji konsentrasi bahan pencemar yang dapat menyebabkan 50% hewan uji mati.

Menurut dia, setelah dilakukan pengujian dengan tiga metode tersebut, diperoleh kesimpulan ternyata lumpur Sidoarjo tidak termasuk limbah B3.

Dari pengujian TCLP, diketahui lumpur mengandung bahan anorganik seperti Arsen, Barium, Boron, Timbal, Raksa, dan Sianida Bebas, serta organik misal Trichlorophenol, Chlordane, Chlorobenzene, dan Chloroform.

"Hasil pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu berada di bawah baku mutu," ujarnya.

Menurut dia, kandungan Arsen paling tinggi 0,045 mg per liter sedangkan baku mutu menurut PP No 18 Tahun 1999 adalah 5 mg per liter, Barium paling tinggi hanya 1,066 mg per liter sedang baku mutu 100 mg per liter.

Demikian pula, Boron maksimal hanya 5,097 mg per liter (baku mutu 500 mg per liter), Timbal maksimal 0,05 mg per liter (baku mutu 5 mg per liter), Raksa hanya 0,004 mg per liter (baku mutu 0,2 mg per liter), dan Sianida Bebas di bawah 0,02 mg per liter (baku mutu 20 mg per liter).

Sementara, kandungan Trichlorophenol rata-rata kurang dari 0,017 mg per liter (baku mutu 2 mg per liter untuk 2,4,6 Trichlorophenol dan 400 mg per liter untuk 2,4,4 Trichlorophenol).

Agoes menambahkan, hasil pengujian LC50 terhadap larva udang windu (penaeus monodon) maupun organisme akuatik lainnya (daphnia carinata) menunjukkan bahwa lumpur tersebut juga tidak berbahaya dan tidak beracun bagi biota akuatik.

Hasil pengujian menunjukkan lumpur tersebut memiliki nilai LC50 antara 56.623,93 sampai 70.631,75 ppm Suspended Particulate Phase (SPP) terhadap larva udang windu dan di atas 1.000.000 ppm SPP terhadap daphnia carinata.

Sementara berdasarkan standar yang berlaku, lumpur dikatakan beracun apabila nilai LC50-nya sama atau kurang dari 30.000 mg per liter SPP.

Sedang hasil pengujian LD50 terhadap tikus (mus musculus) menunjukkan, nilai LD50 lumpur tersebut adalah 31.250 mg per kg berat badan.

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah No 74/2001 tentang Pengelolaan B3 disebutkan bahwa lumpur dikatakan relatif tidak berbahaya bila mempunyai nilai LD50 sama atau lebih besar dari 15.000 mg per kg berat badan.

sumber : http://berita.kapanlagi.com/pernik/lumpur-sidoarjo-aman-dibuang-ke-perairan-pfjo9da_print.html

Limbah B3, contoh, pengelolaan serta tujuannya

PENGERTIAN LIMBAH B3

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiat-
an yang konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik se-
cara lansung maupun tudak langsung dapat mence-
markan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/
atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kese-
hatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain (PP No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelo-
laan Limbah B3).

Dampak

Penurunan kualitas lingkungan
Timbulnya penyakit dan pada beberapa kasus berat berujung pada kematian
Mengganggu keseimbangan ekosistem

Pengelolaan Limbah B3

Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan
yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3

PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3

Minimisasi limbah
Pengolahan dan landfill limbah B3 dekat dengan sumber
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
“From Cradle to Grave”

TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
Menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Memulihkan kualitas lingkungan tercemar
Meningkatkan kemampuan dan fungsi kualitas ingkungan


Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Pengelolaan limbah Radioaktif
-protection of human health
-protection of the environment
-protection beyond national borders
-protection of future generation
-Burders on future generation
-national legal framework

Sifat-sifat fisik-kimia
-menentukan bagaimana bahan berinteraksi di lingkungan
-mengontrol bagaimana bahan bergerak di lingkungan dan bagaimana caea penyisihan

Bahaya Merkuri

Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu – batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Umumnya kadar dalam tanah, air dan udara relatif rendah. Berbagai jenis aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar ini, misalnya aktivitas penambangan yang dapat menghasilkan merkuri sebanyak 10.000 ton / tahun. Pekerja yang mengalami pemaparan terus menerus terhadap kadar 0,05 Hg mg / m3 udara menunjukkan gejala nonspesifik berupa neurastenia, sedangkan pada kadar 0,1 – 0,2 mg/m3 menyebabkan tremor. Dosis fatal garam merkuri adalah 1 gr.

"Para Surveyor, Petirtaan Prabu Airlangga dan Banci Jalatunda..."

Hari itu akhir pekan sabtu 23 April 2011,

di mulai pagi yang dingin karena hujan di langit Surabaya, padahal pagi itu kami (beberapa remaja lelaki usia 20-21 tahun)
yang mahasiswa sekelas di jurusan Ilmu dan teknologi Lingkungan Universitas Airlangga akan menuju daerah Trawas Mojokerto
di sekitaran kaki gunung penanggungan untuk melakukan survey lokasi ke Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Jawa Timur yang markasnya ada disana.

menanti hujan....
hujan reda sekitaran pukul 08.00 waktu surabaya jam saya,
kami segera berkumpul ke base survey hari itu di Sidoarjo tepatnya di rumah saudara andianto,
terkumpul 9 surveyor (sesorang yang melakukan survey) 8 orang manusia dan seekor nyambik, dengan 5 buah motor (4 ekor bebek satunya kebo)..

sarapan dan berdoa....
dengan beberapa biji gorengan kami sarapan.
Kenyang terasa teh panas di tenggak (mlocot cangkeme) kemudian kami berkumpul di depan rumah, seiya sekata semua pamit pada ibunda andianto
supaya kami diberi restu dan doa agar sampai tujuan dengan selamat,
dan tanpa banyak omong (kami tak pernah ngomong yg keluar dari mulut kami hanya teriakan) setelah berdoa kami berangkat bersama...
Bebek satu pilot Anggik co-pilot fahmi
Bebek dua pilot Asdi co-pilot tio
Bebek tiga pilot Ery co-pilot eko
Bebek empat pilot solo Andianto
terakhir kebo saya, dengan kusir Saya dan kernet Ari


108 menit 40 detik perjalanan...
rute yang diambil dari sidoarjo krian lewat mojosari menuju jalan ke trawas langsung (kali ini bukan dolly),
langsung masuk saja ke Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup,
tempat disini sangat menyenangkan sekali, tempat di sekitaran gunung Penanggungan, tempatnya sejuk walu tak terlalu dingin,
kami disini langsung menuju pusat informasi untuk sesegera mungkin mencari info sebanyak - banyaknya untuk acara jurusan kami di sini,



gerbang PPLH
Info didapat..
Ibadah Dzuhur..
Makan di Warung..

Kami sebenarnya akan segera turun gunung untuk kembali pulang ke kota,
entah angin dari mana kami ingin sekali mampir di petirtaan (tempat mandi) nya Prabu Airlangga, tempat ini berupa situs purbakala seperti candi dan kolam
yang pancuran nya tidak pernah habis (baca http://nasionalisrakyatmerdeka.wordpress.com/2011/03/10/jejak-airlangga-di-candi-jalatunda/ )
berhubung nama Universitas tempat kami Belajar namanya diambil dari Raja yang suka mandi disini, akhirnya kami memutuskan untuk mampir di candi ini,
(namanya CANDI JALATUNDA/JOLOTUNDO) yg hanya berjarak 1kmdr PPLH tadi,


Bertepatan Hari BEsar....
ternyata tepat hari itu adalah hari besar uat Hindhu yaitu hari Raya Sarasathi,
sedikit ramai candi ini yg notabene candi Hindhu, aroma dupa dan sesajen bergeletakan dimana-mana

dari informasi yang diperoleh...
tempat ini terdapat tempat mandi (kalau orang jaman sekarang menyebutnya bath tub) nya Prabu Airlangga yang konon mampu membuat siapa yang mandi disana bisa awet muda,
alhasil dari 4 orang dari kami ber 9 langsung tertarik untuk mandi disana (memnag sebenarnya dari pagi kami belum mandi),
kami yang tak membawa baju ganti bersiap mandi dan mencopot semua pakaian, tas, celana dalam, dan semua yang kami kenakan untuk mandi disana.


Dingin...
Segar, dingin, Bersih, air yang keluar dari pancuran sumber petirtaan ini benar-benar menyegarkan kami yang memang berhabitat di tempat yg panas (surabaya) nyaman sekali mandi disini :D,
penuh gelak tawa, teriakan tidak jelas keluar dari mulut kami berempat yg sedang asyik main air, sehingga panggilan kelima teman kami yg lain tak kami hiraukan,
sesaat setelah kami diam kami berempat terhentak kaget di atas kami tiba-tiba berdiri seonggok manusia tidak jelas kelaminnya dengan wajah ancur akibat suntikan silikon sana sini BENCONG!!!.
ternyata ini yang tadi nya akan di peringatkan kelima teman kami yang memanggil namun tak kami hiraukan tadi.

Sang BENCONG melotot...!!!
kami berempat yang kaget langsung sesegera mungkin keluar dari air ambil pakaian kami segera kami pakai,
kami merasa diperkosa oleh mata sang bencong yg sumpah sangat mengerikan, kami segera berlalu dr tempat itu secepatnya dari tempat itu...
sepeninggal kami dari bencong tadi, kami merasa geli sendiri tadi, di pelototi BENCONG waktu telanjang lagi HAHAHAHAHAHAHA, tawa kami meledak sekeras-kerasnya.
Kenangan ini, dipelototi bencong ini mungkin tak akan pernah kami lupakan, sehingga kami menamai Sang BENCONG dengan julukan B.J (Bencong Jalatunda).

Puas.......
Informasi diperoleh, otak dan badan fresh sudah,
kami putuskan untuk turun gunung dan kembali ramainya kota surabaya :)

Senin, 11 April 2011

Lirik Sheila on 7 - HUJAN TURUN

tak ada waktu tuk menjelaskan
tak sangka ini kan datang
tiap liku berbagi hidup
sejenak melepas lelah
kau tinggalkan diriku

reff:
waktu hujan turun
di sudut gelap mataku
begitu derasnya
kan ku coba bertahan

ingat kembali yang terjadi
tiap langkah yang kita pilih
meski terkadang perih
harapan untuk yang terbaik
sekeras karang kita coba
tetap kau tinggal diriku

repeat reff [2x]

tak akan ku halangi
walau ku tak ingin kau pergi
kan ku bangun rumah ini
walau tanpa dirimu [2x]

repeat reff [2x]

bertahan