Mengenai Saya

Selasa, 26 April 2011

Limbah B3, contoh, pengelolaan serta tujuannya

PENGERTIAN LIMBAH B3

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiat-
an yang konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik se-
cara lansung maupun tudak langsung dapat mence-
markan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/
atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kese-
hatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain (PP No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelo-
laan Limbah B3).

Dampak

Penurunan kualitas lingkungan
Timbulnya penyakit dan pada beberapa kasus berat berujung pada kematian
Mengganggu keseimbangan ekosistem

Pengelolaan Limbah B3

Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan
yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3

PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3

Minimisasi limbah
Pengolahan dan landfill limbah B3 dekat dengan sumber
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
“From Cradle to Grave”

TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
Menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Memulihkan kualitas lingkungan tercemar
Meningkatkan kemampuan dan fungsi kualitas ingkungan


Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Pengelolaan limbah Radioaktif
-protection of human health
-protection of the environment
-protection beyond national borders
-protection of future generation
-Burders on future generation
-national legal framework

Sifat-sifat fisik-kimia
-menentukan bagaimana bahan berinteraksi di lingkungan
-mengontrol bagaimana bahan bergerak di lingkungan dan bagaimana caea penyisihan

Bahaya Merkuri

Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu – batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Umumnya kadar dalam tanah, air dan udara relatif rendah. Berbagai jenis aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar ini, misalnya aktivitas penambangan yang dapat menghasilkan merkuri sebanyak 10.000 ton / tahun. Pekerja yang mengalami pemaparan terus menerus terhadap kadar 0,05 Hg mg / m3 udara menunjukkan gejala nonspesifik berupa neurastenia, sedangkan pada kadar 0,1 – 0,2 mg/m3 menyebabkan tremor. Dosis fatal garam merkuri adalah 1 gr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar